Soko Berita

Krisis Talenta di Industri Sawit: TPOMI 2025 Jawab Tantangan dengan Pembinaan SDM dan Teknologi Mutakhir

Gen-Z Wajib tahun TPOMI 2025 hadir di Bandung, soroti solusi teknologi dan penguatan SDM untuk tingkatkan produktivitas pabrik kelapa sawit di Indonesia.

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
09 Juli 2025
<p>TPOMI 2025 mempertemukan pelaku industri, akademisi, dan peneliti untuk menghadirkan solusi teknologi terbaru dan pembinaan talenta sektor kelapa sawit.</p>

TPOMI 2025 mempertemukan pelaku industri, akademisi, dan peneliti untuk menghadirkan solusi teknologi terbaru dan pembinaan talenta sektor kelapa sawit.

SOKOGURU, BANDUNG - Panitia Pelaksana Third Technology Palm Oil Meeting Indonesia (TPOMI) 2025 resmi mengumumkan rangkaian acara yang akan digelar tahun depan. 

Diselenggarakan oleh Media Perkebunan bersama PT GPI dan Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI), forum bergengsi ini kembali hadir sebagai ruang kolaborasi strategis antara pelaku industri kelapa sawit, akademisi, serta para peneliti untuk mengembangkan teknologi dan memperkuat sumber daya manusia.

Dengan mengusung tema “Updating Technology and Talent”, TPOMI 2025 menitikberatkan pada pembaruan teknologi terkini di sektor pabrik kelapa sawit sekaligus penguatan talenta yang mendukung daya saing industri. 

"Teknologi di sini bukan hanya yang sudah ada, tapi yang sudah ditingkatkan fiturnya dan belum banyak diketahui pelaku industri," jelas Ir. Posma Sinurat, MT, Ketua Bidang Pabrik Kelapa Sawit P3PI.

Salah satu sorotan utama TPOMI 2025 adalah pemanfaatan teknologi baru yang belum pernah diimplementasikan sebelumnya di pabrik kelapa sawit, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk kebutuhan trading. 

Forum ini juga menjadi ajang memperkenalkan rencana penelitian kolaboratif antara pelaku industri dan perguruan tinggi, demi mempercepat transformasi digital dalam industri perkebunan.

Kegiatan ini diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 400 peserta dari dalam dan luar negeri, termasuk 30 tenant yang akan memamerkan inovasi mereka di booth pameran. 

Menurut panitia, para tenant yang terlibat telah melalui proses seleksi dan kurasi agar sesuai dengan fokus utama TPOMI, yakni pengembangan pabrik dan kebun kelapa sawit, serta industri hilirnya.

"Tenant yang ikut memang berkaitan langsung dengan sektor sawit, baik dari sisi produksi, pemetaan, hingga teknologi industri hilir," ujar Posma. 

Tak hanya dari dalam negeri, peserta dari luar negeri pun turut ambil bagian, mencerminkan besarnya ketertarikan global terhadap kemajuan industri sawit Indonesia.

Dalam penyelenggaraannya, TPOMI 2025 juga menggandeng Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

Beberapa produk hasil penelitian yang telah siap dikomersialkan akan diperkenalkan pada forum ini, membuka peluang nyata bagi pelaku usaha untuk mengadopsi solusi yang terbukti efektif dan efisien.

Menariknya, Kota Bandung kembali dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan. “Bandung dikenal sebagai kota teknologi, apalagi di sini ada ITB. Mereka juga ikut membuka stand dan menjadi pembicara dalam acara ini," kata Posma. 

Keputusan ini juga didukung oleh tingginya antusiasme peserta pada penyelenggaraan sebelumnya yang juga digelar di Bandung.

Diharapkan, gelaran TPOMI 2025 mampu meningkatkan produktivitas pabrik kelapa sawit nasional. 

Melalui forum ini, para praktisi akan semakin termotivasi untuk belajar dan menerapkan teknologi baru, bahkan menciptakan inovasi sendiri yang siap digunakan oleh para pengusaha. 

"Harapan kita, teknologi dan talenta yang lahir dari forum ini bisa mempercepat kemajuan industri sawit secara menyeluruh," pungkas Posma.

TPOMI 2025 tidak hanya menjadi wadah berbagi ilmu dan inovasi, tetapi juga simbol kuatnya sinergi antara teknologi dan manusia dalam menciptakan masa depan industri kelapa sawit yang lebih berkelanjutan, efisien, dan berdaya saing tinggi. (*)